Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong sektor jasa keuangan untuk terus bersinergi dengan sektor riil guna mendorong pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 yang diadakan secara hybrid di Jakarta, Jokowi mengapresiasi koordinasi yang baik antara sektor jasa keuangan dan sektor riil. Menurutnya, keduanya harus saling mendukung, karena tanpa sektor jasa keuangan yang kuat, perekonomian nasional tidak akan berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Presiden juga menegaskan pentingnya mendorong pembiayaan di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki kontribusi besar dalam perekonomian masyarakat. Dalam upaya ini, targetnya adalah mencapai porsi kredit UMKM sebesar 30 persen pada tahun 2024. Jokowi menekankan perlunya strategi terobosan yang serius dan konsisten untuk mencapai target ini guna memberikan peluang lebih besar bagi generasi muda untuk berwirausaha serta memungkinkan UMKM berkembang.
Selain itu, Presiden juga menggarisbawahi pentingnya kebijakan dalam mengembangkan sumber ekonomi baru yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Dalam konteks ini, Jokowi meluncurkan Taksonomi Hijau Indonesia yang diinisiasi oleh OJK. Taksonomi ini berisi daftar klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung perlindungan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki standar nasional terkait sektor ekonomi hijau.
OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sekitar 7,5 persen tahun ini, yang lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit tahun sebelumnya. Proyeksi ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan berkisar 5 persen hingga 5,5 persen. Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, pertumbuhan kredit bergantung pada mobilitas masyarakat. Semakin tinggi mobilitas, konsumsi masyarakat juga meningkat, yang pada akhirnya memicu pertumbuhan kredit.